Kabupaten Sukabumi saat ini memiliki 30 SMP Satu Atap. Secara gampang saya gambarkan bahwa keadaan SMP Satu Atap kurang lebih adalah kebalikan dari SSN atau SBI. Letak daerahnya yang terpencil dengan keadaan geografis yang sulit, keadaan ekonomi masyarakat yang serba minimalis, kesadaran akan pentingnya pendidikan yang rendah, fasilitas pendukung sekolah yang serba tidak ada, dan seterusnya.
Ini adalah "ruang guru". Sengaja ditempatkan di teras sekolah karena tidak ada ruangan yang bisa dipakai.
Malah "isis...."
Anak ini harus berjalan kaki sekitar 10 km untuk mencapai lokasi sekolah.
Kalau arus sungai sedang deras, lebih baik tidak berangkat sekolah.
Kenyataannya, tidak setiap warga negara mempunayi akses yang sama terhadap pendidikan. Masih banyak daerah dimana pendidikan (pendidikan dasar) masih merupakan barang mewah, atau bahkan dianggap tidak perlu, karena memang tidak tahu. Jadi, apakah memang pendidikan untuk semua?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar